APA SAJA YANG DILAKUKAN OLEH UI/UX DESIGNER?
UX Designer adalah sebuah pekerjaan yang akan sering kita dengar akhir-akhir ini. Sementara UX Design adalah salah satu bidang penting untuk pengembangan produk yang fungsinya masih tetap menjadi “misteri” bagi banyak orang. Ketika seseorang mengatakan“Saya bekerja sebagai UX Designer”, orang tidak selalu tahu apa yang sebenarnya UX Designer lakukan sehari-hari.
Dulu orang mengenal istilah “Desain Grafis”. Seiring teknologi digital dan interaksi digital berkembang pesat, muncul fokus baru tentang “The Feel” pada sebuah desain, yang sekarang dikenal dengan istilah User Experience (Pengalaman Pengguna). Jika UX adalah tentang pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan sebuah produk, maka UX Design adalah proses dimana seorang perancang mencoba menentukan apa pengalaman untuk pengguna tertentu, meskipun kita tidak dapat benar-benar merancang pengalaman pengguna yang pasti dan tepat, namun kita dapat merancang kondisi dari pengalaman yang pengguna inginkan.
Tanggung Jawab UI/UX Designer
Banyak pertanyaan yang muncul, apa saja yang dilakukan UX Designer sehari-hari? Jawabannya sangat beragam dan bergantung kepada tanggung jawab UX Designer dari perusahaan atau project dalam satu perusahaan. Meskipun beragam, ada beberapa fungsi umum UX Designer.
1. Penelitian Produk (Product Research)
Product Research secara umum mencakup riset pengguna dan pasar yang menjadi titik awal UX Designer dalam merancang sebuah produk. Ini juga menjadi dasar yang memungkinkan perancang menghindari asumsi dan membuat keputusan berdasarkan data dan informasi yang didapat dari pengguna. Product Research penting karena mengajarkan UX Designer tentang perilaku, sasaran, motivasi dan kebutuhan pengguna. Ini membantu mereka memahami dan mengidentifikasi peluang produk di pasar serta membantu memprioritaskan berbagai aspek produk seperti fitur dari produk. Dari sisi teknis, proses pengumpulan data didapat melalui :
a. Wawancara pribadi dengan pengguna
b. Competitive analysis
c. Online surveys
d. Focus Groups
Data yang dikumpulkan dianalisa dan diubah menjadi informasi kuantitatif dan kualitatif yang kemudian digunakan untuk pengambilan keputusan.
2. Membuat Personas dan Skenario
Berdasarkan hasil penelitian produk, langkah selanjutnya untuk UX Designer adalah mengidentifikasi kelompok pengguna dan membuat representatif kelompok pengguna (personas). Persona merupakan identitas fiktif yang mencerminkan salah satu pengguna dari produk yang akan dibuat seperti perilaku, kebutuhan dan motivasi pengguna. Persona bukan pengguna yang mereka inginkan, namun pengguna yang mereka miliki sebenarnya. Tujuan menciptakan persona adalah untuk mencerminkan pola pada produk yang telah diidentifikasi dari pengguna. Setelah UX Designer mengidentifikasi persona, selanjutnya UX Designer dapat menulis skenario. Skenario adalah narasi yang menggambarkan aktivitas salah satu dari kerpribadian pengguna, termasuk bagaimana produk sesuai dengan kehidupan pengguna.
3. Irformation Architecture (IA)
Setelah UX Designer melakukan penelitian dan membuat persona, selanjutnya UX Designer mendefinisikan Arsitekrtur Informasi yang ada pada produk. Arsitektur Informasi adalah pembuatan struktur untuk produk yang memungkinkan pengguna memahami dimana mereka berada saat menggunakan produk dan dimana informasi yang mereka inginkan terkait dengan posisi mereka saat menggunakan produk. Arsitektur Informasi menghasilkan navigasi, hirarki dan kategorisasi pada produk.
4. Membuat Wireframes
Saat Information Architecture pada rancangan sudah ditentukan, selanjutnya membuat wireframes. Wireframes adalah desain yang sangat berkaitan dengan UX Designer yang pada dasarnya merupakan representasi awal dari sebuah desain. Wireframes harus mewakili setiap tampilan atau langkah yang mungkin diambil oleh pengguna saat berinteraksi dengan produk. Wireframes dibuat dengan cepat dan mewakili objek User Interface yang sebenarnya dengan cara disederhanakan.
5. Prototyping
Banyak orang menggunakan istilah “wireframe” dan “prototipe” yang saling dipertukarkan, namun ada perbedaan yang signifikan antara keduanya. Wireframes mirip seperti blueprint arsitektur, sedangkan prototipe adalah representasi tingkat menengah ke atas dari sebuah produk akhir. Prototipe memberi rasa bagaimana berinteraksi dengan suatu produk. Itu sebabnya lebih baik hindari menampilkan gambar statis dari desain dan lebih baik gunakan desain yang interaktif (bisa diklik). Prototipe adalah stimulasi interaksi terakhir antara pengguna dan antarmuka. Beberapa tools untuk membuar prototipe seperti Adobe XD dan Sketch.
6. Product Testing
Testing membantu UX Designer mengetahui pengalaman pengguna yang bermasalah selama berinteraksi dengan produk. Salah satu cara paling umum yang bisa dilakukan UX Designer dalam melakukan product testing adalah dengan melakukan tes pengguna dan mengamati perilaku pengguna terhadap produk. Mengumpulkan dan menganalisa umpan balik verbal dan non-verbal dari pengguna membantu UX Designer menciptkan pengalaman pengguna yang lebih baik.
UX Design adalah proses iterasi. Sebuah karya desainer UX tidak berhenti dengan rilisnya sebuah produk, UX Designer terus belajar dan terus menganalisa untuk pembaharuan dan peningkatan sebuah produk
Jadi, apa saja tanggung jawab yang dilakukan UX Designer?
Jika kita deskripsikan pekerjaan dari UX Designer akan berbeda, kita akan menemukan daftar tanggung jawab masing-masing sangat bervariasi. Dalam beberapa deskripsi, UX Designer berperan dalam pengujian penelitian dan kegunaan, sementara deskripsi lain memiliki peran lebih teknis dan bertangung jawab atas membuat prototipe serta bekerja lebih dekat dengan tim developer. Pada akhirnya semua peran UX Designer bergantung pada perusahaan, perbedaan terbesar adalah antara perusahaan pemula dan perusahaan besar.
Dalam sebuah Startup, UX Designer bertanggung jawab atas setiap bagian proses desain, karena tim kecil dan sumber daya terbatas. Jadi, jika kita ingin terlibat dalam setiap tahap proses UX Design, maka Startup mungkin cocok karena perusahaan besar biasanya membagi peran UX Designer menjadi beberapa peran yang berfokus sepenuhnya pada satu bagian. Itulah sebabnya ketika kita mencari deskripsi pekerjaan UX disebuah perusahaan besar, kita akan menemukan jenis pekerjaan seperti Usability Specialist, Information Architect, UX Research, dll.
Melihat begitu banyak peran UX Designer yang memiliki tantangan, menjadi UX Designer adalah salah satu pekerjaan yang “fascinatingand satisfying” karena akan membawa kita ke berbagai arah pekerjaan saat dan masa datang. UX design is really fascinating and satisfying career path which could take you in many directions.
Untuk jenjang pendidikannya, seorang UI/UX Designer minimal S1. Untuk contoh jabatan pekerjaannya yaitu Web Designer, Desainer Grafis, UI/UX Designer, Mobile Developer, dan Desainer Aplikasi. Biasanya gaji seorang UI/UX Designer yaitu dari Rp 4.8 juta s/d 8.3 juta.
Sunber:
- https://idcloudhost.com/apa-saja-yang-dilakukan-oleh-ux-designer/
- https://www.youthmanual.com/profesi/digital-komputer-informatika/ui-ux-designer
Komentar
Posting Komentar