MENGUAK TREN VLOG DI INDONESIA
Menguak Tren Vlog di Indonesia
Kini, internet dan media sosial sudah menjadi bagian
dari gaya hidup. Bahkan, banyak orang yang tidak lagi canggung untuk membagikan
pengalaman pribadinya melalui teks, suara, gambar, hingga video.
Jika dahulu blog menjadi wadah banyak orang untuk
menuliskan pengalaman pribadinya, kini vlog (gabungan antara
video dan blog) semakin populer di Indonesia. Vlog merupakan
sebuah video dokumentasi jurnalistik yang berada di dalam web yang
berisi tentang hidup, pikiran, opini, dan ketertarikan.
Dibandingkan blog, vlog menawarkan pengalaman yang lebih
kaya karena menggabungkan berbagai unsur seperti video, suara, gambar, teks,
informasi, dan juga emosi dalam sebuah konten. Vlog juga
terkadang direprestasikan sebagai blog pribadi yang dahulu
dalam bentuk tulisan dan kata, kini berganti menjadi visual. Namun kebanyakan
sama, menceritakan kehidupan sehari-hari si pemilik blog.
Biasanya, para pembuat vlog akan menggunakan YouTube
sebagai tempat untuk mengunggah video. Vlog yang sukses
menyedot perhatian, biasanya akan mendapatkan jumlah view serta subscriber yang tinggi.
Bahkan kini tidak cuma di YouTube, banyak pula vlogger yang
menyebarkan via Instagram.
Berbicara soal vlog, tidak lengkap rasanya jika tidak mengulik
sejarahnya. Kemunculan vlog dimulai dari sesorang bernama Adam
Kontras yang mengunggah sebuah video bersama dengan entri blog-nya
pada tahun 2000. Dan di tahun yang sama pada bulan November, Adrian Miles
mengunggah video yang mengubah teks pada gambar diam dan menggunakan kata vlog yang
merujuk pada video blog yang ia posting.
Dan di tahun 2004, Steve Garfield meluncurkan vlog sendiri
dan menyatakan bahwa tahun itu adalah tahunnya video blog. Sejak
saat itulah dikenal yang namanya vlog.
Popularitas vlog meningkat mulai awal tahun 2005. Yahoo!
Videoblogging mengalami peningkatan anggota secara drastis. Dan di tahun itu
juga, YouTube muncul. Dalam sekejap, YouTube mendapat peringkat 5 website yang
paling banyak dikunjungi.
Bagaimana dengan Indonesia? Vlog mulai merebak di
Indonesia sejak tahun 2014 dan membuat orang awam hingga selebritis ramai-ramai
melakukan hal yang serupa, sebut saja Raditya Dika, Ernest Prakasa, ataupun
Arief Muhammad ‘Poconggg’. Google Indonesia pun mencatat, sejak dua tahun lalu,
konten video yang diunggah ke YouTube naik 600%.
Lalu, bagaimana agar menjadi vlogger yang sukses? Salah
satu kuncinya adalah selalu update tren terkini. Setiap
tahunnya, konten-konten yang menjadi tren di dunia maya, khususnya dunia vlogging dan
YouTube selalu berganti. Dari hasil survei YouTube
di Indonesia pada 2015, 70% penonton YouTube berusia antara 15-34
tahun. Dari rentang usia tersebut, lebih dari setengahnya (sekitar 70%) adalah
wanita. Dominasi viewers wanita pun membuat channel YouTube
dengan konten-konten berbau wanita jadi laku.
Selain membuat konten vlog yang menarik, hal lain yang
paling didambakan setiap vlogger adalah memiliki banyak subscriber.
Untuk bisa menggaet pelanggan dengan jumlah ratusan ribu atau bahkan jutaan memang
tidak mudah. Selain konten yang diberikan harus menarik, ada trik lain yang
diklaim mampu meningkatkan jumlah subscriber.
Videografer sekaligus vlogger, Anggun Adi, mengatakan bahwa
cara paling ampuh menambah subscriber adalah dengan melakukan
kolaborasi dengan YouTuber lain. Namun dengan catatan, vlogger atau
YouTuber yang diajak kolaborasi sebisa mungkin harus memiliki subscriber yang
banyak.
“Saya terakhir berkolaborasi dengan channel YouTube Sobat
Hape. Dan sejak saat itu, saya merasakan dampak dengan pertumbuhan jumlah subscriber di channel YouTube
saya,” ujar Anggun Adi saat wawancara dengan detikINET, 30 Agustus 2016 lalu.
Jadi, apakah Anda tertarik membuat vlog?
sumber: https://www.labana.id/view/menguak-tren-vlog-di-indonesia/
Komentar
Posting Komentar